KAJORAN - Siapa yang
tak mengenal geblek. Makanan legendaris lokal ini sangat akrab di mulut
pecintanya di daerah magelang. Rasanya sangat khas, sehingga banyak orang rela
memburu penganan enak ini. Di desa sambak kecamatan kajoran kabupaten magelang,
makanan ini masih sering dijumpai. Bahkan masih ada yang setia membuatnya.
Padahal jika dilihat dari proses pembuatannya tak semudah memakannya ketika
sudah digoreng. Prosesnya bisa dibilang panjang.
“Pertama
ketela pohon dikupas, dicuci lalu diparut kemudian di peras dipisahkan sari
patinya. Sari pati dijemur terlebih dahulu agar kadar airnya berkurang. Setelah
itu ampas ketela dikukus. Setelah dikukus kemudian dicampurkan kembali dengan
saripatinya.” Terang Sumarniyati (59) salah satu pembuat geblek di desa sambak.
Proses
pencampuran adonan ini orang sambak menyebutnya “nyeprot”. Unik memang namanya,
tapi memang begitulah. Baru setelah di
“ceprot” dibentuk bulat-bulat memanjang lalu dibuat lingkaran kecil, terakhir
baru digoreng. Di desa sambak ketika ada acara-acara seperti kerja bakti dan
lain sebagainya, geblek masih jadi andalan. Dahulu ada seorang pembuat geblek
yang sangat terkenal. Namanya Mbok Tu atau mbok Tumirah. Namun orang-orang
sering memanggilnya dengan sebutan Mbah Glinding. Sayangnya, mbah glinding
telah tiada. Sekarang pembuatan geblek diteruskan oleh menantunya yakni
Aslamiyah. Mungkin mbah glinding atau Mbok tu sudah mewariskan resep rahasianya
kepada menantunya tersebut sehingga gebleknya tetap enak. Namun demikian Geblek
Mbok tu sudah kadung akrab ditelinga masyarakat.
Pernah suatu
ketika ada beberapa acara besar di desa sambak pun disuguhi geblek. Tak ayal,
beberapa diantara yang mencoba pasti menanyakan kembali. Semua yang mencoba
pasti bilang enak. Apalagi ketika disantap selagi hangat sebagai teman minum
teh atau kopi. Bahkan ada yang rela mengantri dan menunggu dibuatkan adonan
mentahnya untuk dibawa pulang sebagai buah tangan. Mereka senang bukan kepalang.
Dijual
Secara Online
Kalau dulu
geblek hanya dijual secara tradisional dan di pasar-pasar tradisional, kini
geblek sudah mulai dijual secara online. Ya, geblek kini sudah naik kelas.
Pemasaran geblek kini mulai merambah kedunia maya. Adalah Ika Ayu Bramastiwi,
salah satu warga asli sambak sudah empat hari ini mulai memasarkan geblek
secara online.
“Saya dari
kecil memang suka geblek. Apalagi geblek sambak. Rasanya beda dari geblek
lainnya. Lebih enak. Kebetulan tetangga depan rumah saya ada yang buat. Tadinya
sih hanya saya bagi-bagikan begitu saja. Setelah itu kepikiran untuk dijual
secara online melalui jejaring sosial facebook. Eh..ternyata laku keras. Banyak
yang pesan. Ternyata banyak yang kangen makanan ndeso“ Ujarnya.
Ika
mengatakan memang punya kegemaran jualan. Apa yang ia jual, itulah yang
biasanya ia suka. Kebetulan ia juga suka sekali dengan geblek. Hanya dalam
waktu 3 hari, Ika bisa menjual sekitar 72 bungkus geblek. Yang sudah pesan juga
banyak sekali.
“Sebenarnya
saya hanya ingin melestarikan makanan tradisional geblek ini. Karena prihatin
anak jaman sekarang kurang tahu dan tidak begitu peduli. Padahal makanan ini
disamping enak, juga alami. Syukur-syukur omzet penjulan geblek ini meningkat.
Dengan begitu saya bisa berbagi rezeki dengan pembuat geblek di desa sambak .”
Kata Ika yang juga seorang guru TK dan penggemar semua makanan olahan dari
ketela ini. (rfq)
Created At : 2018-01-27 00:00:00 Oleh : Kontributor Kecamatan Kuliner Dibaca : 771